Jumat, 09 Desember 2016

Pneumonia, Forgotten Killer yang Kerap Disangka Flu Biasa


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, jumlah penderita pneumonia bersaing ketat dengan diare. "Secara global, Indonesia berada di posisi 10 besar negara yang penduduknya terkena pneumonia," ungkap dr. Nastiti Kaswandani, SpA(K), Ketua UKK Respilogi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang juga panitia peringatan Hari Pneumonia di Indonesia.

Pneumonia kerap disebut sebagai "forgotten killer" (pembunuh yang terlupakan) lantaran penyakit ini sering dianggap sebagai flu biasa. Pneumonia kerap menyerang kelompok yang belum atau tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat seperti bayi, balita dan orangtua.

Ketua IDAI, dr Aman Bakti Pulungan, SpA(K) mengimbau agar masyarakat harus peka terhadap gejala pneumonia. Setiap muncul gejala salesma yang nantinya akan mengarah ke pneumonia, penderitanya harus segera diobati di fasilitas kesehatan masyarakat.

Semakin lekas gejala-gejalanya diketahui dan ditangani, penyembuhannya pun akan semakin cepat. "Deteksi dini, pengobatan secara cepat dan tepat akan sangat memengaruhi penyembuhan penyakit ini," ujar Aman.

Sementara itu, untuk bayi, pneumonia bisa dicegah dengan pemberian imunisasi yang lengkap. Menjaga kebersihan lingkungan juga termasuk langkah pencegahannya. "Kami berharap awareness masyarakat terhadap pneumonia akan lebih tinggi dan faktor risiko yang ada bisa ditangani dengan cepat," kata Aman.

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar bagi anak-anak di bawah lima tahun di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), pada tahun 2015 pneumonia bertanggung jawab akan 15 persen kematian pada anak-anak di bawah lima tahun di dunia.

Angka itu setara dengan 920.136 kematian. Jumlahnya lebih banyak dari angka kematian penyakit-penyakit lainnya, seperti AIDS, Malaria dan Campak, bahkan bila digabungkan.

Dr HM Subuh MPPM, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI mengatakan butuh kerja sama yang solid dengan pemerintah untuk dapat mengurangi tingkat penderita pneumonia. Penguatan larangan merokok di tempat umum dan kampanye ASI eksklusif yang lebih luas termasuk langkah strategisnya. Hari Pneumonia Sedunia (World Pneumonia Day/WPD) diperingati setiap tanggal 12 November.


Source link

Kemampuan Sosial Anak Autis Bisa Ditingkatkan dengan Cara Ini


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering mengalami kesulitan memahami perilaku nonverbal dalam interaksi sosial. Mereka juga biasanya menghindari kontak mata dan kehilangan isyarat visual, sehingga sulit untuk mempertahankan hubungan dengan teman sebaya.

Sebuah studi baru mengklaim bahwa drama Shakespeare dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi pada anak penyandang autis secara signifikan.

Sebanyak 14 anak dengan ASD yang terdaftar untuk pelaksanaan keterampilan sosial berbasis drama yang dikenal sebagai Hunter Heartbeat Metode ditemukan oleh Royal Shakespeare Company di London. Pendekatan terapi baru ini dirancang untuk meningkatkan interaksi sosial, bahasa pragmatis dan keterampilan pengenalan emosi wajah oleh anak dengan ASD.

“Anak-anak ini diajarkan keterampilan inti dalam lingkungan yang sangat santai dan menyenangkan, sehingga mereka tidak sadar sedang diajarkan,” kata Tasse.

Setiap sesi dimulai dengan meminta anak-anak duduk dalam lingkaran di lantai membuat dan mengucapkan 'Hello Heartbeat' sambil menekan tangan mereka di dada mereka. Hal ini memungkinkan mereka waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan menandai perpindahan antar sesi.

Fasilitator kemudian memimpin anak-anak melalui serangkaian game berdasarkan plot The Tempest, yang berfokus pada keterampilan seperti pengenalan emosi wajah, kontak mata, ekspresi afektif, humor, improvisasi sosial dan lain-lain.

“Pada akhir studi yang menggunakan drama Shakespeare The Tempest, anak dengan ASD menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam keterampilan sosial mereka dan kemampuan mereka untuk terlibat dalam hubungan sosial,” kata Marc J Tasse, profesor di Ohio State University, Amerika Serikat, dikutip The Indian Express baru-baru ini.


Source link

Sitemap

insurances2.com carsproject.net recreditloans.com produkpelangsingtubuh.net serversz.info cathader.com infokuliner.org reputations-verteidiger.com mobilbanyuwangi.com apaarti.info kadobunga.info kodeposindonesia.info kamuskbbi.info tipsehatkita.net gudser.net mostvalue.net nowtechno.net cybertechz.net goser.net techknown.net